Featured Article
Selasa, 16 April 2013
Senin, 15 April 2013
Ma'had Asy Syari'ah - Bojonegoro ( Jawa Timur )
NAMA DAN
ALAMAT MA'HAD
DAFTAR PENGAJAR
1/ Ustadz Abdullah
2/ Ustadz Abu Shalih
RADIO DAKWAH
WEBSITE MA'HAD
http://mahadsyariah.blogspot.com
PROGRAM PENDIDIKAN
Ma'had Asy Syari'ah
Jl. Bata Putih RT 30 RW X Sumberarum,
Kec. Dander, Bojonegoro 61171
Kontak:
Abu Laila - 0856.4658.0117
Abu Maryam - 0877.5221.8293
DAFTAR PENGAJAR
1/ Ustadz Abdullah
2/ Ustadz Abu Shalih
RADIO DAKWAH
WEBSITE MA'HAD
http://mahadsyariah.blogspot.com
PROGRAM PENDIDIKAN
Ma’had Al-Qudwah - Nganjuk ( Jawa Timur )
NAMA DAN
ALAMAT MA'HAD
DAFTAR PENGAJAR
1/ Al-Ustadz Ahmad Santoso
RADIO DAKWAH
WEBSITE MA'HAD
PROGRAM PENDIDIKAN
Ma’had Al-Qudwah
Jl. A. Yani RT.01 / RW.04
Desa Kapas, Kec. Sukomoro
Kab. Nganjuk – Jawa Tomur
Al-Ustadz Ahmad Santoso
CP. (0358) 766 8731 (Flexy) / 0856 5576 0911 (IM3)
DAFTAR PENGAJAR
1/ Al-Ustadz Ahmad Santoso
RADIO DAKWAH
WEBSITE MA'HAD
PROGRAM PENDIDIKAN
Biografi Singkat Al-Ustadz Abu Karimah Askary bin Jamal al-Bugisy
Biografi
Singkat Al-Ustadz Abu Karimah Askary bin Jamal al-Bugisy
Makassar, 21 April Tahun 1977.
Pada tahun 1997, Allah memberi kemudahan kepada beliau untuk menimba ilmu di
Negeri Yaman.
Di Negeri Yaman tersebut tepatnya di Ma'had Daarul Hadits Dammaj, beliau
menuntut Ilmu pada seorang ulama besar Ahlussunnah di zaman ini, Asy Syaikh
Muqbil bin Hadi Al Wadi’i Al Hamdani Rahimahullah.
Asy Syaikh Muqbil rahimahullah adalah sosok ‘ulama besar ahlus sunnah di
zaman ini yang mendakwahkan tauhid dan sunnah serta menegakkan bendara sunnah
dan membantah sekian banyak bentuk bid'ah dan Ahli bid'ah yang ada di Negeri
Yaman atau di luar Negeri Yaman.
Di majelis Asy Syaikh Muqbil rahimahullah, dalam kurun waktu lebih dua tahun
beliau menimba ilmu dan banyak mengambil faedah dari bebagai disiplim ilmu yang
disampaikan oleh Asy Syaikh Muqbil rahimahullah.
Beliau kembali ke Indonesia pada tahun 2000, dan seperti keadaan para asatidzah
salafiyyin ahlussunnah yang lainnya, beliaupun memberikan faedah-faedah ilmiah
baik berupa daurah ataupun pelajaran-pelajaran yang ada dipondok pesantren.
Pada awal tahun 2001 hingga akhir tahun 2002, beliau diberi kepercayaan untuk
menjadi pengajar di Pondok Pesantren Daarul Mufassirin yang ada di Kabupten
Pangkep Sulawesi Selatan.
Akhir tahun 2002, beliau berpinda dan bermuqim di Kota Balikpapan Kalimantan
Timur. Di kota tersebut beliau diberi kepercayaan menjadi pengajar di Pondok
pesantren Ibnul Qoyyim, hingga sekarang.
Aktivitas dan Kesibukan beliau :
- Beliau sehari-harinya Mengasuh dan memberikan pelajaran dari
beberapa disiplin ilmu kepada murid-muridnya yang menimba ilmu di pondok
pesantren Ibnul qoyyim Balikpapan.
- Beliau juga rutin memberikan pelajaran umum untuk kaum muslimin
baik yang terjadwal di pondok pensantren ibnul qoyyim ataupun di beberapa masjid
yang terdapat di kota Balikpapan dan di luar Kota Balikpapan.
- Memberikan Ceramah atau daurah-daurah ilmiah (bila terkadarang
beliau diminta) di beberapa tempat di Indonesia.
- Selain kesibukan tersebut beliau juga senantiasa diminta untuk
menulis artikel untuk majalah Asy Syariah semenjak tahun 2003 hingga sekarang.
- Disela-sela kesibukan yang kami sebutkan beliau juga telah
menyusun beberapa karya ilmiah dan menerjemahkan buku.
Karya Imliah yang beliau susun dalam bentuk Buku :
- Hukum Mengusap Wajah Ketika Berdo'a.
Diterbitkan : Cahaya Tauhid Press
- Bid'ahnya Dzikir Berjama'ah (Bantahan terhadap dzikir jama'i
Arifin Ilham)
- Meluruskan pemahaman tentang hadits Sihir ( Bantahan terhadap
buku "Pernakah Nabi Muhammad Tersihir ? )
Diterbitkan : Pustaka Qaulan Sadida.
- Berukhuwah diatas manhaj Nubuwah ( Bantahan terhadap pembela Ihya
at turots )
Diterbitkan : Pustaka Qaulan Sadida.
- Tata Cara Duduk Tasyahhud Akhir Dalam Setiap Shalat.
Diterbitkan : Pustaka Ats Tsabat Balikpapan. 2009
- Mahfudzat Al-Khamtsina Hadiitsan ( 50 Hadits Pilihan ).
Diterbitkan : Pustaka Ats Tsabat Balikpapan. 2009
Biografi Singkat Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi
Pengantar
Ketika sesi tanya jawab dalam Dauroh di Masjid Fatahillah Depok tanggal 24 Jumadil Ula 1429 H (30 Mei 2008) ada hadirin yang meminta Al Ustadz Dzulqarnain untuk menceritakan biografi beliau supaya dapat mengambil ibrah dalam menuntut ilmu. Namun beliau menganjurkan untuk membaca biografi ulama seperti Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, dan lain-lain.
Beberapa waktu yang lalu pun ada komentar yang masuk ke kotak saran http://www.tasjilat.wordpress.com yang meminta kami memuat biografi para ustadz. Guna memenuhi keinginan tersebut, maka kami selaku pengelola Tasjilat Al Atsariyyah berusaha menulis profil singkat Al Ustadz Dzulqarnain berdasarkan informasi dan arsip data yang kami miliki.
Kami sampaikan bahwa profil ini tidak bermaksud untuk mengkultuskan atau berlebihan (ghuluw) kepada seorang ustadz karena ustadz secara pribadi tidaklah ma’shum (terjaga dari segala dosa). Taqlid (pengekor buta) serta ta’ash-shub (fanatisme buta) adalah perbuatan tercela, namun meneladani orang yang berilmu dalam perkara yang mencocoki Al Qur’an dan As Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih adalah perbuatan yang baik.
Pada akhir tulisan ini kami akan menyebutkan narasumber dan arsip data autentik penulisan profil. Jika ada informasi tambahan, saran, atau kritik yang membangun insya Allah akan kami tindak lanjuti sebagaimanamestinya.
Pengalaman Menuntut Ilmu
Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi Al Atsari—semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu menjaga beliau dan kita semua—lahir di kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan, negara Indonesia. Kunyah (nama panggilan/gelar) beliau adalah Abu Muhammad. Permulaan menuntut ilmu agama dan mengenal dakwah Salafiyah diawali ketika menginjak usia remaja di Makassar, beliau belajar bahasa Arab kepada Al Ustadz Khidhir (atau biasa dipanggil dengan nama Al Ustadz Khaidir) yang merupakan kakak kandung beliau. Beliau pernah pula belajar sebentar di Pondok Pesantren (Ponpes) Ihya’us Sunnah, Degolan, Yogyakarta.
Sekitar tahun 1995 Al Ustadz Dzulqarnain berangkat ke Ma’had Darul Hadits, Dammaj, Yaman guna menuntut ilmu kepada Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah. Saat itu belum banyak santri Tadribud Du’at Ponpes Ihya’us Sunnah yang mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Ma’had Yaman tersebut.
Tahun 2004—dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala—beliau pergi ke Saudi Arabia guna belajar kepada Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah (mantan dosen Universitas Islam Madinah). Tahun 2005 belajar kepada Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah (Mufti Saudi Arabia Bagian Selatan). Di antara tahun 2006 – 2008 belajar kepada Syaikh Shalih bin ‘Abdillah bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah (anggota Hai’at Kibarul ‘Ulama Saudi Arabia). Guru beliau lainnya adalah Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah yang pernah memberikan ceramah via telepon di Makassar tahun 2002.
Di antara pengalaman beliau duduk bersama Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah sebagaimana diungkapkan dalam dauroh di Jakarta, 1 Dzulhijjah 1429 H, “Kadang Syaikh Rabi’ digambarkan oleh sebagian pengikut ahlus sunnah dan juga al hizbiyyun—orang-orang yang tidak senang kepada sunnah—sebagai orang yang keras dan kasar. Dan ini penggambaran yang salah. Orang yang duduk bersama beliau (walaupun) satu kali saja akan melihat akhlaq beliau yang sangat mulia. Dan di banyak permasalahan, sebagian masyaikh sudah berbicara dalam masalah tersebut, telah menjatuhkan vonis hukum. (Namun) Beliau masih tetap menunggu, masih melihat keadaan, masih memberikan pertimbangan, dan masih memberikan nasihat.”
Al Ustadz Dzulqarnain—semoga Allah ‘azza wa jalla memanjangkan umurnya—telah Allah subhanahu wa ta’ala mudahkan untuk menghafal Al Qur’an dengan metode qira’at (bacaan) Hafsh ‘an ‘Ashim yang sanad riwayatnya sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (melalui jalan Asy Syatibiyyah dan Thayyibah An Nasyr).
Para Ulama Guru-guru Beliau
Daftar para ulama yang beliau pernah menimba ilmu kepadanya antara lain:
1. Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah
Beliau adalah ahli hadits negeri Yaman, wafat 29 Rabi’ul Akhir 1422 H/21 Juli 2001.
2. Asy Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi ‘Umair Al Madkhali hafizhahullah
Beliau adalah mantan dosen Universitas Islam Madinah, mukim di Makkah yang oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah dikatakan sebagai “pembawa bendera Al Jarh wat Ta’dil di zaman ini”.
3. Asy Syaikh Ahmad bin Yahya bin Muhammad An Najmi rahimahullah
Beliau adalah ahli hadits, Mufti Saudi Arabia Bagian Selatan, wafat 19 Rajab 1429 H/23 Juli 2008.
4. Asy Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan hafizhahullah
Beliau adalah anggota Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts Al I’lmiyyah wal Ifta’ (Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiah dan Fatwa) dan Hai’ah Kibarul ‘Ulama (Badan Ulama Besar) Saudi Arabia, serta Imam dan khatib Masjid Raya Emir Mut’ib bin Abdul Aziz di Riyadh.
5. Asy Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah
Beliau adalah ulama Madinah.
6. Asy Syaikh ‘Ubaid bin ‘Abdillah bin Sulaiman Al Jabiri hafizhahullah
Beliau adalah ulama Madinah, mantan dosen Universitas Islam Madinah.
7. Asy Syaikh ‘Abdul Muhsin bin Hamd Al ‘Abbad Al Badr hafizhahullah
Beliau adalah ahli hadits, wakil ketua Universitas Islam Madinah dan pengajar di Masjid Nabawi.
Kiprah Dakwah
Sekembalinya ke Indonesia dari menimba ilmu di Ma’had Darul Hadits, Dammaj, Yaman tahun 1999, Al Ustadz Dzulqarnain sempat memberikan pelajaran di Ponpes Ihya’us Sunnah Yogyakarta dan menjadi anggota staf redaksi majalah SALAFY yang berpusat di Yogyakarta.
Pada tahun 2000 bersama para da’i alumnus Ma’had Darul Hadits Yaman dan Universitas Islam Madinah, seperti Al Ustadz Khidhir, Al Ustadz Mustamin bin Musaruddin, Lc, Al Ustadz Luqman Jamal, Lc, beliau mendirikan Ma’had As Sunnah Makassar. Cukup banyak alumnus yang dihasilkan dari program pendidikan pondok pesantren ini dan turut berperan aktif berdakwah, di antaranya adalah Al Ustadz Hammad bin ‘Amr Abu Mu’awiyah (penanggung jawab website al-atsariyyah.com).
Tahun 2001 Ma’had As Sunnah Makassar menerbitkan majalah An-Nashihah secara berkala sampai sekarang. Dalam keredaksian, beliau bertindak sebagai pemimpin umum. Majalah An-Nashihah merupakan risalah ilmiah yang membahas permasalahan agama dengan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah sesuai pemahaman salafush shalih. Ciri khas majalah ini adalah adanya rubrik “Masalah Anda” yakni pertanyaan dari para pembaca yang dijawab langsung oleh para ulama secara tertulis sejak terbitan volume 09 Tahun 1/1426 H/2005 M.
Al Ustadz Dzulqarnain mempunyai banyak pelajaran yang sebagiannya terekam dalam bentuk kaset tape dan CD audio MP3, yang dikelola oleh Tasjilat As Sunnah Makassar, Tasjilat Al Atsariyyah Samarinda, dan Tasjilat Al Madinah Solo. Beliau sering diundang untuk mengadakan kajian intensif (dauroh) baik di Makassar maupun daerah lain di Indonesia seperti Sulawesi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Batam, dan lain-lain.
Seruan dakwah Al Ustadz Dzulqarnain hafizhahullah adalah dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama’ah—sebagaimana yang beliau ajarkan (disarikan dari CD-05 Tasjilat Al Atsariyyah)—yakni dakwah yang mempunyai karakteristik:
1. Aqidah, manhaj, ibadah, muamalah dan semua perkara dakwah bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah menurut pemahaman salafush shalih.
2. Mengikuti jalannya generasi terbaik umat Islam.
3. Berhujjah dengan hadits shahih baik mutawatir maupun ahad.
4. Menyeru persatuan dan melarang perpecahan.
5. Menyeru kepada ittiba’ (mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) dan melarang dari ibtida’ (membuat perkara baru dalam agama).
6. Berterus terang dalam menyampaikan kebenaran.
7. Tegak dalam amar ma’ruf nahi munkar.
8. Dibangun di atas keadilan, inshof, dan tatsabbut (meneliti akurasi/kebenaran berita).
9. Menyeru untuk merujuk kepada ulama dalam perkara kontemporer.
10. Memulai dengan yang paling penting kemudian yang paling penting setelahnya.
11. Berada di pertengahan antara kelompok yang ekstrem (ifrath) dan dan yang menyepelekan (tafrith) dalam masalah nama dan sifat Allah ‘azza wa jalla, karomah wali, politik, akal, penegakan syariat, dan bai’at.
12. Meyakini bahwa kaum muslimin bisa baik dengan dua perkara, yakni ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.
13. Tegak di atas tashfiyah (pembersihan masalah agama dari penyimpangan dan kesesatan) dan tarbiyah (pengajaran kepada umat).
14. Menyeru untuk berakhlaq mulia.
15. Mengumpulkan dalil dari seluruh sudut-sudutnya baru membuat kesimpulan.
16. Menerapkan hikmah dalam berdakwah, yang asalnya adalah dengan lemah-lembut.
16. Melarang taqlid (ikut-ikutan tanpa hujjah) dalam agama dan ta’ash-shub (fanatisme buta)
Ciri pelajaran yang disampaikan Al Ustadz Dzulqarnain adalah penanaman aqidah yang kuat, kedalaman ilmu, kedetailan pembahasan, bersikap adil dan pertengahan, serta penjagaan terhadap hikmah dakwah. Hal ini bisa dibuktikan oleh setiap orang yang pernah bermajelis dengan beliau ataupun yang pernah mendengarkan rekaman pelajaran beliau.
Sejak awal tahun 1430 H setiap kajian/ceramah Al Ustadz Dzulqarnain di daerah mana pun di Indonesia dan di Saudi Arabia bisa didengarkan secara langsung oleh pengguna internet dengan dipasangnya fasilitas radio An-Nashihah.net. Mulai akhir tahun 1429 H beliau menyediakan ruang bagi kaum muslimin di mana pun berada untuk berkonsultasi atau bertanya masalah agama dengan mengirimkan pesan ke mailing list (milis) An-Nashihah di group yahoo.
Karya Tulis dalam Bentuk Buku
Karya tulis Al Ustadz Dzulqarnain dalam bentuk buku yaitu:
1. Panduan Puasa Ramadhan di Bawah Naungan Al Qur’an dan As Sunnah, diterbitkan pertama kali pada Sya’ban 1421 H/November 2000 oleh Pustaka Al Haura’ Yogyakarta (ukuran 11,5 X 18,5 cm; tebal 72 halaman), kemudian edisi revisi diterbitkan pada Sya’ban 1426/September 2005 oleh Pustaka As Sunnah Makassar (ukuran 12 X 18,5 cm; tebal 104 halaman).
2. Indahnya Sholat Malam; Tuntunan Qiyamul Lail dan Sholat Tarawih, cetakan pertama Sya’ban 1427 H/September 2006, ukuran 12 X 18 cm, tebal 116 halaman, penerbit Pustaka As Sunnah Makassar.
3. Meraih Kemuliaan Melalui Jihad… Bukan Kenistaan, cetakan pertama Sya’ban 1427 H/Agustus 2006, ukuran 16,5 X 24,5 cm, tebal 440 halaman, penerbit Pustaka As Sunnah Makassar
Karya Tulis dalam Bentuk Artikel Majalah
Karya tulis Al Ustadz Dzulqarnain dalam bentuk artikel di majalah (diurutkan menurut tanggal terbit) antara lain:
1. Mukjizat Terbelahnya Bulan, dimuat di majalah SALAFY edisi XXIV/1418/1998 halaman 32-36. (Pada catatan kaki artikel ini tertulis: “Penulis adalah thalibul ‘ilmi (orang yang sedang menuntut ilmu) asal Ujung Pandang. Kini sedang belajar pada Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i di Ma’had Darul Hadits, Dammaj, Yaman. Tulisan aslinya berbahasa Arab dan dialihbahasakan oleh Azhari Asri”)
2. Jihad Menurut Timbangan Ahlussunnah wal Jama’ah, dimuat di majalah SALAFY edisi 34/1421 H/2000 M halaman 11-14.
3. Ahkamul Jihad, dimuat di majalah SALAFY edisi 34/1421 H/2000 M halaman 15-24.
4. Qunut Nazilah Senjata Orang Beriman, dimuat di majalah SALAFY edisi 34/1421 H/2000 M halaman 39-44.
5. Ahkamul Jihad: Mengangkat Pemimpin dalam Jihad, dimuat di majalah SALAFY edisi 35/1421 H/2000 M halaman 36-42.
6. Hukum Terhadap Intelijen, dimuat di majalah SALAFY edisi 37/1421 H/2000 M halaman 11-14.
7. Posisi Masbuk dan Hukum Sholat di Belakang Ahlul Bid’ah, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 2-7.
8. Doa Sujud Tilawah dan Sujud Sahwi, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 7-9.
9. Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Siapakah Mereka?, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 10-18.
10. Menggerakkan Jari Telunjuk ketika Tasyahud, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 27-39.
11. Siapakah Mahrammu?, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 51-56.
12. Tinja dan Kencing, Najiskah?, dimuat di majalah An Nashihah volume 02 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 2-4.
13. Hakikat Dakwah Salafiyah, dimuat di majalah An Nashihah volume 02 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 5-14.
14. Fatwa Para Ulama Besar Menyikapi Terorisme, dimuat di majalah An Nashihah volume 03 Tahun 1/1422 H/2002 M halaman 2-20. (Artikel ini disusun sebagai bantahan ilmiah terhadap Ja’far Umar Thalib selaku Panglima Laskar Jihad saat itu yang mendukung peledakan gedung WTC di Amerika Serikat)
15. Pijakan Seorang Muslim di Tengah Gelombang Fitnah, dimuat di majalah An Nashihah volume 03 Tahun 1/1422 H/2002 M halaman 21-34.
16. Hukum Qunut Subuh, dimuat di majalah An Nashihah volume 03 Tahun 1/1422 H/2002 M halaman 59-64.
17. Haruskah Orang yang Khutbah yang Menjadi Imam?, dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 4-5.
18. Hadits Bithoqoh (Kartu), dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 6-8.
19. Seputar Air Madzi, dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 9.
20. Dokter Praktek, dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 10.
21. Ikhtilath ketika Bekerja, dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 11-12.
22. Hukum Nikah dalam Keadaan Hamil, dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 2-6.
23. Bacaan Dzikir Setelah Sholat, dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 10-12.
24. Seputar Sholat Tarawih, dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 13.
25. Lutut atau Tangankah yang Lebh Dulu Menyentuh Bumi ketika Sujud?, dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 49-52.
26. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Pertama), dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 53-57.
27. Melihat Allah dalam Mimpi, Mungkinkah?, dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 2-4.
28. Cara Sholat Taubat, dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 5-6.
29. Studi Syar’i tentang Beberapa Muamalat Kekinian, dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 35-48.
30. Hadits-hadits Seputar Keutamaan Surat Yasin, dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 49-59.
31. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Kedua), dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 60-67.
32. Mengambil Manfaat dari Sawah yang Digadaikan, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 2-3.
33. Beberapa Masalah Berkaitan dengan Sholat Berjama’ah, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 3-5.
34. Derajat Hadits Jihad Paling Besar adalah Melawan Hawa Nafsu, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 5.
35. Kiat-kiat Menyambut Bulan Ramadhan yang Sarat Keutamaan, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 13-18.
36. Panduan Puasa Ramadhan di Bawah Naungan Al Qur’an dan As Sunnah, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 24-37.
37. Tuntunan Qiyamul Lail dan Sholat Tarawih, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 38-53.
38. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Ketiga), dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 59-64.
39. Studi Syar’i tentang Beberapa Muamalat Kekinian: Jual Beli dengan Cara Kredit, dimuat di majalah An Nashihah volume 08 Tahun 1/1425 H/2005 M halaman 40-49.
40. Hukum Menjaharkan Basmalah dalam Sholat Jahriyah, dimuat di majalah An Nashihah volume 08 Tahun 1/1425 H/2005 M halaman 50-52.
41. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Keempat), dimuat di majalah An Nashihah volume 08 Tahun 1/1425 H/2005 M halaman 53-57.
42. Studi Syar’i tentang Beberapa Muamalat Kekinian: Beberapa Hukum Berkaitan dengan Undian, dimuat di majalah An Nashihah volume 09 Tahun 1/1426 H/2005 M halaman 39-40.
43. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Kelima), dimuat di majalah An Nashihah volume 09 Tahun 1/1426 H/2005 M halaman 54-59.
44. Terorisme, Bahaya dan Solusinya, dimuat di majalah An Nashihah volume 10 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 17-33.
45. Mengenal Kesyirikan, Bahaya dan Bentuk-bentuknya (Bagian Pertama), dimuat di majalah An Nashihah volume 10 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 34-42.
46. Mengenal Kesyirikan, Bahaya dan Bentuk-bentuknya (Bagian Kedua), dimuat di majalah An Nashihah volume 11 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 33-35.
47. Hadits-hadits Seputar Bulan Sya’ban, dimuat di majalah An Nashihah volume 11 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 46-52.
48. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Keenam), dimuat di majalah An Nashihah volume 11 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 53-58.
49. Hadits Doa di Padang Arafah, dimuat di majalah As Salaam No. IV Tahun II 2006 M/1426 H halaman 37-40.
50. Etika Syar’i bagi Perempuan dalam Menuntut Ilmu, dimuat di majalah An Nashihah volume 12 Tahun 1428 H/2007 M halaman 39-44.
51. Pentingnya Mengenal Al Asma’ Al Husna, dimuat di majalah An Nashihah volume 12 Tahun 1428 H/2007 M halaman 45-50.
52. Anjuran untuk Berdzikir dan Keutamaannya, dimuat di majalah An Nashihah volume 12 Tahun 1428 H/2007 M halaman 57-61.
53. Beberapa Kaidah Mengenal Al Asma’ Al Husna, dimuat di majalah An Nashihah volume 13 Tahun 1429 H/2008 M halaman 33-38.
54. Beberapa Hukum Seputar Ihdad, dimuat di majalah An Nashihah volume 13 Tahun 1429 H/2008 M halaman 55-62.
55. Hukum Multi Level Marketing, dimuat di majalah An Nashihah volume 13 Tahun 1429 H/2008 M halaman 12-14.
56. Tuntunan Praktis dalam Berqurban, dimuat di majalah An Nashihah volume 14 Tahun 1429 H/2008 M halaman 27-34.
57. Beberapa Hadits Berkaitan dengan Sepuluh hari Dzulhijjah dan Hari-hari Tasyriq, dimuat di majalah An Nashihah volume 14 Tahun 1429 H/2008 M halaman 35-44.
58. Agar Anda Terhindari dari Musibah, dimuat di majalah An Nashihah volume 14 Tahun 1429 H/2008 M halaman 45-48.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjaga beliau dan kita semua untuk terus di atas al haq. Semoga Allah melimpahkan hidayah dan kemudahan kepada beliau untuk selalu menuntut ilmu kepada para ulama dan Allah mudahkan untuk menyampaikan ilmu yang bermanfaat bagi umat. Semoga belia mendapatkan balasan yang baik dari Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan Doa.
***
Narasumber Penulisan Profil Ini:
1. Imam Dainuri (agen Majalah SALAFY tahun 1996 – 2000, agen Majalah An-Nashihah sampai sekarang)
2. Fauzan Kutai (ipar penulis, alumnus Ma’had As Sunnah Makassar, staf pengajar di Ma’had Tahfizh Al Qur’an As Sunnah Lil Banin di Parappa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)
3. Adnan Sauddin (webmaster an-nashihah.com dan an-nashihah.net)
4. Ummu Yahya Al Atsariyyah (istri penulis, pernah santri di Ma’had As Sunnah Makassar)
5. Beberapa ikhwah lainnya
Sumber Arsip Data Autentik Penulisan Profil Ini:
1. Buku “Meraih Kemuliaan Melalui Jihad… Bukan Kenistaan” yang di dalamnya memuat nama 4 guru dari Al Ustadz Dzulqarnain yakni Syaikh Muqbil, Syaikh Rabi’, Syaikh Ahmad An Najmi, dan Syaikh Shalih Al Fauzan
2. Rekaman kajian “Terorisme dalam Pandangan Islam” di Makassar yang terdapat ceramah langsung via telepon dengan Syaikh Zaid bin Muhammad Al Madkhali
3. CD-49 Tasjilat Al Atsariyyah berjudul “Ketentuan dan Aturan Seputar Masalah Tahdzir, Tabdi, dan Hajr (rekaman dauroh Jakarta 29 November 2008) yang menyebutkan nama guru Al Ustadz Dzulqarnain yang lain yakni Syaikh ‘Ubaid Al Jabiri serta meluruskan sangkaan keliru terhadap Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah
4. Mailing list (milis) An-Nashihah di group yahoo pada message (pesan) berjudul “Tanya: Apakah Dalil Merapatkan Tumit Ketika Sujud?” yang menyebutkan Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Abbad sebagai salah satu guru dari Al Ustadz Dzulqarnain
5. CD-08 Tasjilat Al Atsariyyah berjudul “Membongkar Kesesatan LDII (Islam Jama’ah’Lemkari) yang menyebutkan durasi belajar Al Ustadz Dzulqarnain di Yaman adalah 4 tahun.
6. Website almakassari.com pada artikel berjudul “Penerimaan Santri Baru Ma’had As-Sunnah Makassar Tahun Ajaran 1429-1430” yang menyebutkan fasilitas tambahan: Bagi santri yang hafal Al-Qur’an dapat men-tasmi’ Al-Qur’an dari riwayat Hafsh Dari ‘Ashim (melalui jalan Asy-Syatibiyyah dan Thayyibah An-Nasyr)
7. Website almakassari.com pada artikel berjudul “Profil Ma’had As-Sunnah Makassar” yang menceritakan sejarah berdirinya Ma’had As-Sunnah Makassar
8. CD-05 Tasjilat Al Atsariyyah berjudul “inilah Dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama’ah” yang menguraikan karakteristik Dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
9. Naskah kesepakatan ishlah asatidz yang diselesaikan tanggal 26 Jumadil Ula 1426 H (2 Juli 2005)
10. Majalah SALAFY edisi XXIV/1418/1998
11. Majalah SALAFY edisi 34/1421 H/2000 M
12. Majalah SALAFY edisi 35/1421 H/2000 M
13. Majalah SALAFY edisi 37/1421 H/2000 M
14. Majalah An-Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M
15. Majalah An Nashihah volume 02 Tahun 1/1422 H/2001 M
16. Majalah An Nashihah volume 03 Tahun 1/1422 H/2002 M
17. Majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M
18. Majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M
19. Majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M
20. Majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M
21. Majalah An Nashihah volume 08 Tahun 1/1425 H/2005 M
22. Majalah An Nashihah volume 09 Tahun 1/1426 H/2005 M
23. Majalah An Nashihah volume 10 Tahun 1/1427 H/2006 M
24. Majalah An Nashihah volume 11 Tahun 1/1427 H/2006 M
25. Majalah An Nashihah volume 12 Tahun 1428 H/2007 M
26. Majalah An Nashihah volume 13 Tahun 1429 H/2008 M
27. Majalah An Nashihah volume 14 Tahun 1429 H/2008 M
28. Majalah As-Salaam No. IV Tahun II 2006 M/1426 H
29. Beberapa website ahlus sunnah yang memuat informasi jadwal kajian/dauroh Al Ustadz Dzulqarnain
(Ditulis oleh Abu Yahya Muhammad Syarif pertama kali pada 28 Jumadits Tsani 1429 Hijriyah/2 Juli 2008 dan direvisi terbaru 18 Muharram 1430 Hijriyah/15 Januari 2008)
Sumber: http://www.tasjilat.wordpress.com
Ketika sesi tanya jawab dalam Dauroh di Masjid Fatahillah Depok tanggal 24 Jumadil Ula 1429 H (30 Mei 2008) ada hadirin yang meminta Al Ustadz Dzulqarnain untuk menceritakan biografi beliau supaya dapat mengambil ibrah dalam menuntut ilmu. Namun beliau menganjurkan untuk membaca biografi ulama seperti Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, dan lain-lain.
Beberapa waktu yang lalu pun ada komentar yang masuk ke kotak saran http://www.tasjilat.wordpress.com yang meminta kami memuat biografi para ustadz. Guna memenuhi keinginan tersebut, maka kami selaku pengelola Tasjilat Al Atsariyyah berusaha menulis profil singkat Al Ustadz Dzulqarnain berdasarkan informasi dan arsip data yang kami miliki.
Kami sampaikan bahwa profil ini tidak bermaksud untuk mengkultuskan atau berlebihan (ghuluw) kepada seorang ustadz karena ustadz secara pribadi tidaklah ma’shum (terjaga dari segala dosa). Taqlid (pengekor buta) serta ta’ash-shub (fanatisme buta) adalah perbuatan tercela, namun meneladani orang yang berilmu dalam perkara yang mencocoki Al Qur’an dan As Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih adalah perbuatan yang baik.
Pada akhir tulisan ini kami akan menyebutkan narasumber dan arsip data autentik penulisan profil. Jika ada informasi tambahan, saran, atau kritik yang membangun insya Allah akan kami tindak lanjuti sebagaimanamestinya.
Pengalaman Menuntut Ilmu
Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi Al Atsari—semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu menjaga beliau dan kita semua—lahir di kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan, negara Indonesia. Kunyah (nama panggilan/gelar) beliau adalah Abu Muhammad. Permulaan menuntut ilmu agama dan mengenal dakwah Salafiyah diawali ketika menginjak usia remaja di Makassar, beliau belajar bahasa Arab kepada Al Ustadz Khidhir (atau biasa dipanggil dengan nama Al Ustadz Khaidir) yang merupakan kakak kandung beliau. Beliau pernah pula belajar sebentar di Pondok Pesantren (Ponpes) Ihya’us Sunnah, Degolan, Yogyakarta.
Sekitar tahun 1995 Al Ustadz Dzulqarnain berangkat ke Ma’had Darul Hadits, Dammaj, Yaman guna menuntut ilmu kepada Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah. Saat itu belum banyak santri Tadribud Du’at Ponpes Ihya’us Sunnah yang mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan di Ma’had Yaman tersebut.
Tahun 2004—dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala—beliau pergi ke Saudi Arabia guna belajar kepada Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah (mantan dosen Universitas Islam Madinah). Tahun 2005 belajar kepada Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmi rahimahullah (Mufti Saudi Arabia Bagian Selatan). Di antara tahun 2006 – 2008 belajar kepada Syaikh Shalih bin ‘Abdillah bin Fauzan Al Fauzan hafizhahullah (anggota Hai’at Kibarul ‘Ulama Saudi Arabia). Guru beliau lainnya adalah Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah yang pernah memberikan ceramah via telepon di Makassar tahun 2002.
Di antara pengalaman beliau duduk bersama Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah sebagaimana diungkapkan dalam dauroh di Jakarta, 1 Dzulhijjah 1429 H, “Kadang Syaikh Rabi’ digambarkan oleh sebagian pengikut ahlus sunnah dan juga al hizbiyyun—orang-orang yang tidak senang kepada sunnah—sebagai orang yang keras dan kasar. Dan ini penggambaran yang salah. Orang yang duduk bersama beliau (walaupun) satu kali saja akan melihat akhlaq beliau yang sangat mulia. Dan di banyak permasalahan, sebagian masyaikh sudah berbicara dalam masalah tersebut, telah menjatuhkan vonis hukum. (Namun) Beliau masih tetap menunggu, masih melihat keadaan, masih memberikan pertimbangan, dan masih memberikan nasihat.”
Al Ustadz Dzulqarnain—semoga Allah ‘azza wa jalla memanjangkan umurnya—telah Allah subhanahu wa ta’ala mudahkan untuk menghafal Al Qur’an dengan metode qira’at (bacaan) Hafsh ‘an ‘Ashim yang sanad riwayatnya sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (melalui jalan Asy Syatibiyyah dan Thayyibah An Nasyr).
Para Ulama Guru-guru Beliau
Daftar para ulama yang beliau pernah menimba ilmu kepadanya antara lain:
1. Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah
Beliau adalah ahli hadits negeri Yaman, wafat 29 Rabi’ul Akhir 1422 H/21 Juli 2001.
2. Asy Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi ‘Umair Al Madkhali hafizhahullah
Beliau adalah mantan dosen Universitas Islam Madinah, mukim di Makkah yang oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah dikatakan sebagai “pembawa bendera Al Jarh wat Ta’dil di zaman ini”.
3. Asy Syaikh Ahmad bin Yahya bin Muhammad An Najmi rahimahullah
Beliau adalah ahli hadits, Mufti Saudi Arabia Bagian Selatan, wafat 19 Rajab 1429 H/23 Juli 2008.
4. Asy Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan hafizhahullah
Beliau adalah anggota Al Lajnah Ad Da’imah Lil Buhuts Al I’lmiyyah wal Ifta’ (Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiah dan Fatwa) dan Hai’ah Kibarul ‘Ulama (Badan Ulama Besar) Saudi Arabia, serta Imam dan khatib Masjid Raya Emir Mut’ib bin Abdul Aziz di Riyadh.
5. Asy Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah
Beliau adalah ulama Madinah.
6. Asy Syaikh ‘Ubaid bin ‘Abdillah bin Sulaiman Al Jabiri hafizhahullah
Beliau adalah ulama Madinah, mantan dosen Universitas Islam Madinah.
7. Asy Syaikh ‘Abdul Muhsin bin Hamd Al ‘Abbad Al Badr hafizhahullah
Beliau adalah ahli hadits, wakil ketua Universitas Islam Madinah dan pengajar di Masjid Nabawi.
Kiprah Dakwah
Sekembalinya ke Indonesia dari menimba ilmu di Ma’had Darul Hadits, Dammaj, Yaman tahun 1999, Al Ustadz Dzulqarnain sempat memberikan pelajaran di Ponpes Ihya’us Sunnah Yogyakarta dan menjadi anggota staf redaksi majalah SALAFY yang berpusat di Yogyakarta.
Pada tahun 2000 bersama para da’i alumnus Ma’had Darul Hadits Yaman dan Universitas Islam Madinah, seperti Al Ustadz Khidhir, Al Ustadz Mustamin bin Musaruddin, Lc, Al Ustadz Luqman Jamal, Lc, beliau mendirikan Ma’had As Sunnah Makassar. Cukup banyak alumnus yang dihasilkan dari program pendidikan pondok pesantren ini dan turut berperan aktif berdakwah, di antaranya adalah Al Ustadz Hammad bin ‘Amr Abu Mu’awiyah (penanggung jawab website al-atsariyyah.com).
Tahun 2001 Ma’had As Sunnah Makassar menerbitkan majalah An-Nashihah secara berkala sampai sekarang. Dalam keredaksian, beliau bertindak sebagai pemimpin umum. Majalah An-Nashihah merupakan risalah ilmiah yang membahas permasalahan agama dengan dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah sesuai pemahaman salafush shalih. Ciri khas majalah ini adalah adanya rubrik “Masalah Anda” yakni pertanyaan dari para pembaca yang dijawab langsung oleh para ulama secara tertulis sejak terbitan volume 09 Tahun 1/1426 H/2005 M.
Al Ustadz Dzulqarnain mempunyai banyak pelajaran yang sebagiannya terekam dalam bentuk kaset tape dan CD audio MP3, yang dikelola oleh Tasjilat As Sunnah Makassar, Tasjilat Al Atsariyyah Samarinda, dan Tasjilat Al Madinah Solo. Beliau sering diundang untuk mengadakan kajian intensif (dauroh) baik di Makassar maupun daerah lain di Indonesia seperti Sulawesi, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Batam, dan lain-lain.
Seruan dakwah Al Ustadz Dzulqarnain hafizhahullah adalah dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama’ah—sebagaimana yang beliau ajarkan (disarikan dari CD-05 Tasjilat Al Atsariyyah)—yakni dakwah yang mempunyai karakteristik:
1. Aqidah, manhaj, ibadah, muamalah dan semua perkara dakwah bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah menurut pemahaman salafush shalih.
2. Mengikuti jalannya generasi terbaik umat Islam.
3. Berhujjah dengan hadits shahih baik mutawatir maupun ahad.
4. Menyeru persatuan dan melarang perpecahan.
5. Menyeru kepada ittiba’ (mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) dan melarang dari ibtida’ (membuat perkara baru dalam agama).
6. Berterus terang dalam menyampaikan kebenaran.
7. Tegak dalam amar ma’ruf nahi munkar.
8. Dibangun di atas keadilan, inshof, dan tatsabbut (meneliti akurasi/kebenaran berita).
9. Menyeru untuk merujuk kepada ulama dalam perkara kontemporer.
10. Memulai dengan yang paling penting kemudian yang paling penting setelahnya.
11. Berada di pertengahan antara kelompok yang ekstrem (ifrath) dan dan yang menyepelekan (tafrith) dalam masalah nama dan sifat Allah ‘azza wa jalla, karomah wali, politik, akal, penegakan syariat, dan bai’at.
12. Meyakini bahwa kaum muslimin bisa baik dengan dua perkara, yakni ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.
13. Tegak di atas tashfiyah (pembersihan masalah agama dari penyimpangan dan kesesatan) dan tarbiyah (pengajaran kepada umat).
14. Menyeru untuk berakhlaq mulia.
15. Mengumpulkan dalil dari seluruh sudut-sudutnya baru membuat kesimpulan.
16. Menerapkan hikmah dalam berdakwah, yang asalnya adalah dengan lemah-lembut.
16. Melarang taqlid (ikut-ikutan tanpa hujjah) dalam agama dan ta’ash-shub (fanatisme buta)
Ciri pelajaran yang disampaikan Al Ustadz Dzulqarnain adalah penanaman aqidah yang kuat, kedalaman ilmu, kedetailan pembahasan, bersikap adil dan pertengahan, serta penjagaan terhadap hikmah dakwah. Hal ini bisa dibuktikan oleh setiap orang yang pernah bermajelis dengan beliau ataupun yang pernah mendengarkan rekaman pelajaran beliau.
Sejak awal tahun 1430 H setiap kajian/ceramah Al Ustadz Dzulqarnain di daerah mana pun di Indonesia dan di Saudi Arabia bisa didengarkan secara langsung oleh pengguna internet dengan dipasangnya fasilitas radio An-Nashihah.net. Mulai akhir tahun 1429 H beliau menyediakan ruang bagi kaum muslimin di mana pun berada untuk berkonsultasi atau bertanya masalah agama dengan mengirimkan pesan ke mailing list (milis) An-Nashihah di group yahoo.
Karya Tulis dalam Bentuk Buku
Karya tulis Al Ustadz Dzulqarnain dalam bentuk buku yaitu:
1. Panduan Puasa Ramadhan di Bawah Naungan Al Qur’an dan As Sunnah, diterbitkan pertama kali pada Sya’ban 1421 H/November 2000 oleh Pustaka Al Haura’ Yogyakarta (ukuran 11,5 X 18,5 cm; tebal 72 halaman), kemudian edisi revisi diterbitkan pada Sya’ban 1426/September 2005 oleh Pustaka As Sunnah Makassar (ukuran 12 X 18,5 cm; tebal 104 halaman).
2. Indahnya Sholat Malam; Tuntunan Qiyamul Lail dan Sholat Tarawih, cetakan pertama Sya’ban 1427 H/September 2006, ukuran 12 X 18 cm, tebal 116 halaman, penerbit Pustaka As Sunnah Makassar.
3. Meraih Kemuliaan Melalui Jihad… Bukan Kenistaan, cetakan pertama Sya’ban 1427 H/Agustus 2006, ukuran 16,5 X 24,5 cm, tebal 440 halaman, penerbit Pustaka As Sunnah Makassar
Karya Tulis dalam Bentuk Artikel Majalah
Karya tulis Al Ustadz Dzulqarnain dalam bentuk artikel di majalah (diurutkan menurut tanggal terbit) antara lain:
1. Mukjizat Terbelahnya Bulan, dimuat di majalah SALAFY edisi XXIV/1418/1998 halaman 32-36. (Pada catatan kaki artikel ini tertulis: “Penulis adalah thalibul ‘ilmi (orang yang sedang menuntut ilmu) asal Ujung Pandang. Kini sedang belajar pada Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i di Ma’had Darul Hadits, Dammaj, Yaman. Tulisan aslinya berbahasa Arab dan dialihbahasakan oleh Azhari Asri”)
2. Jihad Menurut Timbangan Ahlussunnah wal Jama’ah, dimuat di majalah SALAFY edisi 34/1421 H/2000 M halaman 11-14.
3. Ahkamul Jihad, dimuat di majalah SALAFY edisi 34/1421 H/2000 M halaman 15-24.
4. Qunut Nazilah Senjata Orang Beriman, dimuat di majalah SALAFY edisi 34/1421 H/2000 M halaman 39-44.
5. Ahkamul Jihad: Mengangkat Pemimpin dalam Jihad, dimuat di majalah SALAFY edisi 35/1421 H/2000 M halaman 36-42.
6. Hukum Terhadap Intelijen, dimuat di majalah SALAFY edisi 37/1421 H/2000 M halaman 11-14.
7. Posisi Masbuk dan Hukum Sholat di Belakang Ahlul Bid’ah, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 2-7.
8. Doa Sujud Tilawah dan Sujud Sahwi, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 7-9.
9. Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Siapakah Mereka?, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 10-18.
10. Menggerakkan Jari Telunjuk ketika Tasyahud, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 27-39.
11. Siapakah Mahrammu?, dimuat di majalah An Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 51-56.
12. Tinja dan Kencing, Najiskah?, dimuat di majalah An Nashihah volume 02 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 2-4.
13. Hakikat Dakwah Salafiyah, dimuat di majalah An Nashihah volume 02 Tahun 1/1422 H/2001 M halaman 5-14.
14. Fatwa Para Ulama Besar Menyikapi Terorisme, dimuat di majalah An Nashihah volume 03 Tahun 1/1422 H/2002 M halaman 2-20. (Artikel ini disusun sebagai bantahan ilmiah terhadap Ja’far Umar Thalib selaku Panglima Laskar Jihad saat itu yang mendukung peledakan gedung WTC di Amerika Serikat)
15. Pijakan Seorang Muslim di Tengah Gelombang Fitnah, dimuat di majalah An Nashihah volume 03 Tahun 1/1422 H/2002 M halaman 21-34.
16. Hukum Qunut Subuh, dimuat di majalah An Nashihah volume 03 Tahun 1/1422 H/2002 M halaman 59-64.
17. Haruskah Orang yang Khutbah yang Menjadi Imam?, dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 4-5.
18. Hadits Bithoqoh (Kartu), dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 6-8.
19. Seputar Air Madzi, dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 9.
20. Dokter Praktek, dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 10.
21. Ikhtilath ketika Bekerja, dimuat di majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M halaman 11-12.
22. Hukum Nikah dalam Keadaan Hamil, dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 2-6.
23. Bacaan Dzikir Setelah Sholat, dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 10-12.
24. Seputar Sholat Tarawih, dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 13.
25. Lutut atau Tangankah yang Lebh Dulu Menyentuh Bumi ketika Sujud?, dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 49-52.
26. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Pertama), dimuat di majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 53-57.
27. Melihat Allah dalam Mimpi, Mungkinkah?, dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 2-4.
28. Cara Sholat Taubat, dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 5-6.
29. Studi Syar’i tentang Beberapa Muamalat Kekinian, dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 35-48.
30. Hadits-hadits Seputar Keutamaan Surat Yasin, dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 49-59.
31. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Kedua), dimuat di majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M halaman 60-67.
32. Mengambil Manfaat dari Sawah yang Digadaikan, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 2-3.
33. Beberapa Masalah Berkaitan dengan Sholat Berjama’ah, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 3-5.
34. Derajat Hadits Jihad Paling Besar adalah Melawan Hawa Nafsu, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 5.
35. Kiat-kiat Menyambut Bulan Ramadhan yang Sarat Keutamaan, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 13-18.
36. Panduan Puasa Ramadhan di Bawah Naungan Al Qur’an dan As Sunnah, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 24-37.
37. Tuntunan Qiyamul Lail dan Sholat Tarawih, dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 38-53.
38. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Ketiga), dimuat di majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M halaman 59-64.
39. Studi Syar’i tentang Beberapa Muamalat Kekinian: Jual Beli dengan Cara Kredit, dimuat di majalah An Nashihah volume 08 Tahun 1/1425 H/2005 M halaman 40-49.
40. Hukum Menjaharkan Basmalah dalam Sholat Jahriyah, dimuat di majalah An Nashihah volume 08 Tahun 1/1425 H/2005 M halaman 50-52.
41. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Keempat), dimuat di majalah An Nashihah volume 08 Tahun 1/1425 H/2005 M halaman 53-57.
42. Studi Syar’i tentang Beberapa Muamalat Kekinian: Beberapa Hukum Berkaitan dengan Undian, dimuat di majalah An Nashihah volume 09 Tahun 1/1426 H/2005 M halaman 39-40.
43. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Kelima), dimuat di majalah An Nashihah volume 09 Tahun 1/1426 H/2005 M halaman 54-59.
44. Terorisme, Bahaya dan Solusinya, dimuat di majalah An Nashihah volume 10 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 17-33.
45. Mengenal Kesyirikan, Bahaya dan Bentuk-bentuknya (Bagian Pertama), dimuat di majalah An Nashihah volume 10 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 34-42.
46. Mengenal Kesyirikan, Bahaya dan Bentuk-bentuknya (Bagian Kedua), dimuat di majalah An Nashihah volume 11 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 33-35.
47. Hadits-hadits Seputar Bulan Sya’ban, dimuat di majalah An Nashihah volume 11 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 46-52.
48. Syarah Bulughul Maram min Adillatil Ahkam (Bagian Keenam), dimuat di majalah An Nashihah volume 11 Tahun 1/1427 H/2006 M halaman 53-58.
49. Hadits Doa di Padang Arafah, dimuat di majalah As Salaam No. IV Tahun II 2006 M/1426 H halaman 37-40.
50. Etika Syar’i bagi Perempuan dalam Menuntut Ilmu, dimuat di majalah An Nashihah volume 12 Tahun 1428 H/2007 M halaman 39-44.
51. Pentingnya Mengenal Al Asma’ Al Husna, dimuat di majalah An Nashihah volume 12 Tahun 1428 H/2007 M halaman 45-50.
52. Anjuran untuk Berdzikir dan Keutamaannya, dimuat di majalah An Nashihah volume 12 Tahun 1428 H/2007 M halaman 57-61.
53. Beberapa Kaidah Mengenal Al Asma’ Al Husna, dimuat di majalah An Nashihah volume 13 Tahun 1429 H/2008 M halaman 33-38.
54. Beberapa Hukum Seputar Ihdad, dimuat di majalah An Nashihah volume 13 Tahun 1429 H/2008 M halaman 55-62.
55. Hukum Multi Level Marketing, dimuat di majalah An Nashihah volume 13 Tahun 1429 H/2008 M halaman 12-14.
56. Tuntunan Praktis dalam Berqurban, dimuat di majalah An Nashihah volume 14 Tahun 1429 H/2008 M halaman 27-34.
57. Beberapa Hadits Berkaitan dengan Sepuluh hari Dzulhijjah dan Hari-hari Tasyriq, dimuat di majalah An Nashihah volume 14 Tahun 1429 H/2008 M halaman 35-44.
58. Agar Anda Terhindari dari Musibah, dimuat di majalah An Nashihah volume 14 Tahun 1429 H/2008 M halaman 45-48.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjaga beliau dan kita semua untuk terus di atas al haq. Semoga Allah melimpahkan hidayah dan kemudahan kepada beliau untuk selalu menuntut ilmu kepada para ulama dan Allah mudahkan untuk menyampaikan ilmu yang bermanfaat bagi umat. Semoga belia mendapatkan balasan yang baik dari Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan Doa.
***
Narasumber Penulisan Profil Ini:
1. Imam Dainuri (agen Majalah SALAFY tahun 1996 – 2000, agen Majalah An-Nashihah sampai sekarang)
2. Fauzan Kutai (ipar penulis, alumnus Ma’had As Sunnah Makassar, staf pengajar di Ma’had Tahfizh Al Qur’an As Sunnah Lil Banin di Parappa, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan)
3. Adnan Sauddin (webmaster an-nashihah.com dan an-nashihah.net)
4. Ummu Yahya Al Atsariyyah (istri penulis, pernah santri di Ma’had As Sunnah Makassar)
5. Beberapa ikhwah lainnya
Sumber Arsip Data Autentik Penulisan Profil Ini:
1. Buku “Meraih Kemuliaan Melalui Jihad… Bukan Kenistaan” yang di dalamnya memuat nama 4 guru dari Al Ustadz Dzulqarnain yakni Syaikh Muqbil, Syaikh Rabi’, Syaikh Ahmad An Najmi, dan Syaikh Shalih Al Fauzan
2. Rekaman kajian “Terorisme dalam Pandangan Islam” di Makassar yang terdapat ceramah langsung via telepon dengan Syaikh Zaid bin Muhammad Al Madkhali
3. CD-49 Tasjilat Al Atsariyyah berjudul “Ketentuan dan Aturan Seputar Masalah Tahdzir, Tabdi, dan Hajr (rekaman dauroh Jakarta 29 November 2008) yang menyebutkan nama guru Al Ustadz Dzulqarnain yang lain yakni Syaikh ‘Ubaid Al Jabiri serta meluruskan sangkaan keliru terhadap Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah
4. Mailing list (milis) An-Nashihah di group yahoo pada message (pesan) berjudul “Tanya: Apakah Dalil Merapatkan Tumit Ketika Sujud?” yang menyebutkan Syaikh ‘Abdul Muhsin Al ‘Abbad sebagai salah satu guru dari Al Ustadz Dzulqarnain
5. CD-08 Tasjilat Al Atsariyyah berjudul “Membongkar Kesesatan LDII (Islam Jama’ah’Lemkari) yang menyebutkan durasi belajar Al Ustadz Dzulqarnain di Yaman adalah 4 tahun.
6. Website almakassari.com pada artikel berjudul “Penerimaan Santri Baru Ma’had As-Sunnah Makassar Tahun Ajaran 1429-1430” yang menyebutkan fasilitas tambahan: Bagi santri yang hafal Al-Qur’an dapat men-tasmi’ Al-Qur’an dari riwayat Hafsh Dari ‘Ashim (melalui jalan Asy-Syatibiyyah dan Thayyibah An-Nasyr)
7. Website almakassari.com pada artikel berjudul “Profil Ma’had As-Sunnah Makassar” yang menceritakan sejarah berdirinya Ma’had As-Sunnah Makassar
8. CD-05 Tasjilat Al Atsariyyah berjudul “inilah Dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama’ah” yang menguraikan karakteristik Dakwah Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jama’ah
9. Naskah kesepakatan ishlah asatidz yang diselesaikan tanggal 26 Jumadil Ula 1426 H (2 Juli 2005)
10. Majalah SALAFY edisi XXIV/1418/1998
11. Majalah SALAFY edisi 34/1421 H/2000 M
12. Majalah SALAFY edisi 35/1421 H/2000 M
13. Majalah SALAFY edisi 37/1421 H/2000 M
14. Majalah An-Nashihah volume 01 Tahun 1/1422 H/2001 M
15. Majalah An Nashihah volume 02 Tahun 1/1422 H/2001 M
16. Majalah An Nashihah volume 03 Tahun 1/1422 H/2002 M
17. Majalah An Nashihah volume 04 Tahun 1/1423 H/2002 M
18. Majalah An Nashihah volume 05 Tahun 1/1424 H/2004 M
19. Majalah An Nashihah volume 06 Tahun 1/1424 H/2004 M
20. Majalah An Nashihah volume 07 Tahun 1/1425 H/2004 M
21. Majalah An Nashihah volume 08 Tahun 1/1425 H/2005 M
22. Majalah An Nashihah volume 09 Tahun 1/1426 H/2005 M
23. Majalah An Nashihah volume 10 Tahun 1/1427 H/2006 M
24. Majalah An Nashihah volume 11 Tahun 1/1427 H/2006 M
25. Majalah An Nashihah volume 12 Tahun 1428 H/2007 M
26. Majalah An Nashihah volume 13 Tahun 1429 H/2008 M
27. Majalah An Nashihah volume 14 Tahun 1429 H/2008 M
28. Majalah As-Salaam No. IV Tahun II 2006 M/1426 H
29. Beberapa website ahlus sunnah yang memuat informasi jadwal kajian/dauroh Al Ustadz Dzulqarnain
(Ditulis oleh Abu Yahya Muhammad Syarif pertama kali pada 28 Jumadits Tsani 1429 Hijriyah/2 Juli 2008 dan direvisi terbaru 18 Muharram 1430 Hijriyah/15 Januari 2008)
Sumber: http://www.tasjilat.wordpress.com
Biografi Singkat Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba’abduh
Nama lengkap penulis adalah Luqman bin Muhammad Ba’abduh.
Dilahirkan di Kota Bondowoso Jawa Timur pada tanggal 13 Mei tahun 1971
Pada awal tahun 1994, Allah memberi kemudahan untuk berangkat ke Negeri Yaman —negeri yang sekaligus tempat kakek-kakeknya berada— untuk menuntut ilmu kepada salah seorang Muhaddits besar abad ini, yaitu Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i Al Hamdani rahimahullah. Jika dulu di zaman tabi’it tabi’in, dinyatakan tentang Al Imam ‘Abdurrazzaq bin Hammam Ash Shan’ani rahimahullah –salah seorang ‘ulama besar dari Negeri Yaman pada masa itu–: “Tidak ada seorang ‘ulama pun yang paling banyak didatangi oleh para thullabul ‘ilmi (penuntut ilmu syar’i) dibandingkan ‘Abdurrazzaq bin Hammam.” Maka di abad ini, kita bisa menyatakan bahwa: “Tidak ada seorang ‘ulama pun yang paling banyak didatangi oleh para thullabul ‘ilmi (penuntut ilmu syar’i) dari manca negara dibandingkan Asy Syaikh Muqbil rahimahullah.”
Asy Syaikh Muqbil rahimahullah adalah salah seorang ‘ulama besar ahlus sunnah di zaman ini yang dengan tegas menghidupkan dan mengibarkan bendera sunnah. Beliau gigih membela sunnah dan membantah bid’ah dan ahlul bid’ah. Dengan tegas dan terang-terangan, beliau mengidupkan kembali manhaj ahlus sunnah wal jama’ah dan menda’wahkannya. Sehingga hal ini benar-benar membuat marah dan jengkel musuh-musuh Ahlu Sunnah. Baik dari kalangan syi’ah rafidhah, thariqat-thariqhat shufiyyyah, ikhwanul muslimin, jama’ah takfir, dll.
Penulis mengambil ilmu dari Asy Syaikh Muqbil rahimahullah dalam berbagai disiplin ilmu, antara lain:
* Shahih Muslim
* Shahih Al Bukhari
* Tafsir Ibnu Katsir
* Al Mustadrak karya Al Imam Al Hakim
* Ash Shahihul Musnad Mimma laisa fish Shahihain karya Asy Syaikh Muqbil
* Al Jami’ush Shahih Mimma laisa fish Shahihain karya Asy Syaikh Muqbil
* Ash Shahihul Musnad min Asbabin Nuzul karya Asy Syaikh Muqbil
* Ash Shahihul Musnad min Dala-ilin Nubuwwah karya Asy Syaikh Muqbil
* Ash Shahihul Musnad fil Qadar karya Asy Syaikh Muqbil
* Gharatul Fishal ‘alal Mu’tadin ‘ala Kutubil ‘Ilal karya Asy Syaikh Muqbil
* Dzammul Mas-alah karya Asy Syaikh Muqbil
* Ahaditsul Mu’allah Zhahiruha Ash Shihhah karya Asy Syaikh Muqbil
Di antara faedah ilmiah yang penulis dapatkan dari Asy Syaikh Muqbil adalah sikap antipati yang sangat besar terhadap para teroris dan terorisme. Asy Syaikh Muqbil terkenal sebagai ‘ulama yang sangat banyak dan keras bantahannya terhadap teroris-khawarij, baik melalui lisan atau pun karya-karya tulisnya. Sehingga kaum teroris-khawarij sangat benci kepada beliau, bahkan mereka telah berusaha sekian kali untuk membunuh atau mencelakakan beliau dan murid-muridnya. Hal ini semua sangat mempengaruhi penulis dalam menjalankan aktivitas da’wah ahlus sunnah dan sikap antipatinya terhadap khawarij dan ahlul batil yang lainnya.
Di samping belajar, sejak 1998 penulis juga mengajarkan beberapa disiplin ilmu kepada kaum muslimin di negeri Yaman, antara lain dalam bidang aqidah: Kitab Al ‘Aqidah Al Washithiyyah, Al Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid; dalam bidang Nahwu : Kitab At Tuhfatus Saniyyah.
Penulis kembali ke Indonesia akhir tahun 2000, setelah keberangkatan Asy Syaikh Muqbil ke Saudi ‘Arabia untuk berobat dari penyakitnya, yang ternyata tidak lama setelah itu beliau rahimahullah wafat di Bumi Al Haramain.
Aktivitas di Indonesia
Sebagai seorang da’i ahlus sunnah, yang dididik oleh ‘ulama besar ahlus sunnah, maka penulis pun bertekad untuk menghidupkan dan menda’wahkan aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah di Indonesia. Sebuah aqidah yang telah digariskan oleh Rasulullah serta direkomendasi oleh beliau sebagai satu-satunya aqidah yang haq dan selamat dari kesesatan dan perpecahan.
Aktivitas keseharian penulis tidak keluar dari tugas dan misi besar tersebut, antara lain:
1. Sebagai Pengasuh Ma’had As Salafy di Jember. Semenjak pertama kali dibuka pada tahun 2002, ratusan thullabul ‘ilmi datang dari berbagai kota untuk menuntut ilmu. Di Ma’had tersebut diajarkan berbagai disiplin ilmu, baik dalam bidang aqidah, fiqh, Al Qur’an dan tafsir, hadits, bahasa arab, akhlaq, dan lain-lain.
2. Tahun 2002, bersama dengan Al Ustadz Muhammad ‘Umar As Sewed, penulis dipercaya sebagai penasehat redaksi Majalah Asy Syari’ah. Dengan taufiq dan kemudahan dari Allah, majalah Asy Syari’ah tersebar dengan luas di tengah-tengah muslimin di Indonesia dan mendapat respon yang positif. Majalah ini menjelaskan kepada umat tentang aqidah dan prinsip-prinsip Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, disamping juga membantah berbagai kebatilan dan kedustaan para pembawa kebatilan yang hendak merongrong dan menodai kemurnian dienul Islam.
3. Ceramah dan ta’lim di berbagai kota di Nusantara, baik berupa Daurah (kajian internsif temporal), kajian rutin, ceramah umum, dan lain-lain.
4. Menulis dan menerjemahkan buku.
Sumber : http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?page_id=3
Dilahirkan di Kota Bondowoso Jawa Timur pada tanggal 13 Mei tahun 1971
Pada awal tahun 1994, Allah memberi kemudahan untuk berangkat ke Negeri Yaman —negeri yang sekaligus tempat kakek-kakeknya berada— untuk menuntut ilmu kepada salah seorang Muhaddits besar abad ini, yaitu Asy Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i Al Hamdani rahimahullah. Jika dulu di zaman tabi’it tabi’in, dinyatakan tentang Al Imam ‘Abdurrazzaq bin Hammam Ash Shan’ani rahimahullah –salah seorang ‘ulama besar dari Negeri Yaman pada masa itu–: “Tidak ada seorang ‘ulama pun yang paling banyak didatangi oleh para thullabul ‘ilmi (penuntut ilmu syar’i) dibandingkan ‘Abdurrazzaq bin Hammam.” Maka di abad ini, kita bisa menyatakan bahwa: “Tidak ada seorang ‘ulama pun yang paling banyak didatangi oleh para thullabul ‘ilmi (penuntut ilmu syar’i) dari manca negara dibandingkan Asy Syaikh Muqbil rahimahullah.”
Asy Syaikh Muqbil rahimahullah adalah salah seorang ‘ulama besar ahlus sunnah di zaman ini yang dengan tegas menghidupkan dan mengibarkan bendera sunnah. Beliau gigih membela sunnah dan membantah bid’ah dan ahlul bid’ah. Dengan tegas dan terang-terangan, beliau mengidupkan kembali manhaj ahlus sunnah wal jama’ah dan menda’wahkannya. Sehingga hal ini benar-benar membuat marah dan jengkel musuh-musuh Ahlu Sunnah. Baik dari kalangan syi’ah rafidhah, thariqat-thariqhat shufiyyyah, ikhwanul muslimin, jama’ah takfir, dll.
Penulis mengambil ilmu dari Asy Syaikh Muqbil rahimahullah dalam berbagai disiplin ilmu, antara lain:
* Shahih Muslim
* Shahih Al Bukhari
* Tafsir Ibnu Katsir
* Al Mustadrak karya Al Imam Al Hakim
* Ash Shahihul Musnad Mimma laisa fish Shahihain karya Asy Syaikh Muqbil
* Al Jami’ush Shahih Mimma laisa fish Shahihain karya Asy Syaikh Muqbil
* Ash Shahihul Musnad min Asbabin Nuzul karya Asy Syaikh Muqbil
* Ash Shahihul Musnad min Dala-ilin Nubuwwah karya Asy Syaikh Muqbil
* Ash Shahihul Musnad fil Qadar karya Asy Syaikh Muqbil
* Gharatul Fishal ‘alal Mu’tadin ‘ala Kutubil ‘Ilal karya Asy Syaikh Muqbil
* Dzammul Mas-alah karya Asy Syaikh Muqbil
* Ahaditsul Mu’allah Zhahiruha Ash Shihhah karya Asy Syaikh Muqbil
Di antara faedah ilmiah yang penulis dapatkan dari Asy Syaikh Muqbil adalah sikap antipati yang sangat besar terhadap para teroris dan terorisme. Asy Syaikh Muqbil terkenal sebagai ‘ulama yang sangat banyak dan keras bantahannya terhadap teroris-khawarij, baik melalui lisan atau pun karya-karya tulisnya. Sehingga kaum teroris-khawarij sangat benci kepada beliau, bahkan mereka telah berusaha sekian kali untuk membunuh atau mencelakakan beliau dan murid-muridnya. Hal ini semua sangat mempengaruhi penulis dalam menjalankan aktivitas da’wah ahlus sunnah dan sikap antipatinya terhadap khawarij dan ahlul batil yang lainnya.
Di samping belajar, sejak 1998 penulis juga mengajarkan beberapa disiplin ilmu kepada kaum muslimin di negeri Yaman, antara lain dalam bidang aqidah: Kitab Al ‘Aqidah Al Washithiyyah, Al Qaulul Mufid fi Adillatit Tauhid; dalam bidang Nahwu : Kitab At Tuhfatus Saniyyah.
Penulis kembali ke Indonesia akhir tahun 2000, setelah keberangkatan Asy Syaikh Muqbil ke Saudi ‘Arabia untuk berobat dari penyakitnya, yang ternyata tidak lama setelah itu beliau rahimahullah wafat di Bumi Al Haramain.
Aktivitas di Indonesia
Sebagai seorang da’i ahlus sunnah, yang dididik oleh ‘ulama besar ahlus sunnah, maka penulis pun bertekad untuk menghidupkan dan menda’wahkan aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah di Indonesia. Sebuah aqidah yang telah digariskan oleh Rasulullah serta direkomendasi oleh beliau sebagai satu-satunya aqidah yang haq dan selamat dari kesesatan dan perpecahan.
Aktivitas keseharian penulis tidak keluar dari tugas dan misi besar tersebut, antara lain:
1. Sebagai Pengasuh Ma’had As Salafy di Jember. Semenjak pertama kali dibuka pada tahun 2002, ratusan thullabul ‘ilmi datang dari berbagai kota untuk menuntut ilmu. Di Ma’had tersebut diajarkan berbagai disiplin ilmu, baik dalam bidang aqidah, fiqh, Al Qur’an dan tafsir, hadits, bahasa arab, akhlaq, dan lain-lain.
2. Tahun 2002, bersama dengan Al Ustadz Muhammad ‘Umar As Sewed, penulis dipercaya sebagai penasehat redaksi Majalah Asy Syari’ah. Dengan taufiq dan kemudahan dari Allah, majalah Asy Syari’ah tersebar dengan luas di tengah-tengah muslimin di Indonesia dan mendapat respon yang positif. Majalah ini menjelaskan kepada umat tentang aqidah dan prinsip-prinsip Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, disamping juga membantah berbagai kebatilan dan kedustaan para pembawa kebatilan yang hendak merongrong dan menodai kemurnian dienul Islam.
3. Ceramah dan ta’lim di berbagai kota di Nusantara, baik berupa Daurah (kajian internsif temporal), kajian rutin, ceramah umum, dan lain-lain.
4. Menulis dan menerjemahkan buku.
Sumber : http://www.merekaadalahteroris.com/mat/?page_id=3
Biografi SingkatUstadz Afifuddin as Sidawy
BIOGRAFI
SINGKAT Ustadz Afifuddin as Sidawy (Pengasuh Pondok Pesantren Al Bayyinah
Gresik)
Pendidikan formal Beliau hanya lulusan Madarasah Ibtida’iyah (setara SD) di desa beliau di daerah Sidayu, Gresik, Jawa Timur. Setelah lulus, beliau melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTS/Setara SMP) Muhammadiyah di daerah beliau . Beliau sekolah di MTS tersebut pada siang hari sampai dengan sore hari, sedangkan pagi harinya beliau manfaatkan dengan belajar di pondok pesantren Al Furqon di Srowo, Sidayu, Gresik, Jatim yang diasuh oleh Al Ustadz Ainur Rofiq Ghufron yang saat itu baru berdiri 1 tahun, jadi beliau termasuk angkatan santri awal - awal.
Di Pesantren inilah beliau mendapat pendidikan A’datul Lughowi Dakwah 1 dan 2 selama 3 tahun dan lulus secara lancar. Rupanya hati beliau lebih condong ke Pesantren daripada sekolah formal, hal ini dibuktikan dengan beliau lebih memilih keluar dari MTS Muhammadiyah setelah menjalani pendidikan selama 1.5 tahun di sekolah formal tersebut. Pilihan beliau dengan berhenti sekolah dan lebih memilih belajar di pondok pesantren ini menggegerkan keluarganya dan sekolahan, karena beliau adalah orang pribumi (penduduk asli red.) yang sangat diharapkan oleh guru - guru _yang merupakan adik adik kelas dan teman – teman bapak beliau _untuk menjadi penerus muhammadiyah.
Setelah kelulusan di pesantren Al Furqon, di Degolan Kaliurang Yogyakarta berdiri Pondok Pesantren yang bernama “Ihyaus Sunnah” yang didirkan oleh Al Ustadz Ja’far umar Thalib dan yang lain yang membantunya. Pondok Pesantren Al Furqon dapat 2 jatah untuk dikirim ke Degolan. Akhirnya Ustadz Afif muda ini berangkat ke yogyakarta setelah mendapat izin dari keluarga meski awalnya diberatkan karena usia beliau masih terlalu muda untuk pergi jauh ke luar kota (yogyakarta) kala itu dan juga karena perintah Ust Ainur Rofiq.
Dengan bekal Tazkizah, nama besar Al Furqon _yang sudah dikenal dengan bahasa arabnya sejak dulu_dan tanda tangan Ust Ainur Rofiq serta memang berhasil lulus dalam tes awal, beliau akhirnya masuk pondok pesantren Ihya’us Sunnah sebagai santri termuda diantara santri – santri lain dari angkatan pertama santri di sana.
Selama 4 tahun beliau menyelesaikan pendidikan di sana dengan baik, ditambah ½ tahun juga bisa diselesaikan dengan baik, sampai akhir pelulusan tinggal 14 santri. Di jajaran pengajar di sana ada Ust Yajid Jawwas, Ust Muhammad Umar as Sewed. Setelah beliau lulus , beliau diminta menjadi asisten Ust Muhammad Umar as Sewed sebagai pengajar Tarbiyatut Du’at angkatan ke 2 bagian Lughotul Arob (Bahasa Arab) plus sebagai pengajar Tarbiyatun Nisa’ dengan usia yang masih muda. Akhirnya tahun 1999 beliau menikah.
Sebenarnya beliau ingin segera ke Yaman, akan tetapi diperitahkan ke Ambon untuk menolong kaum muslimin yang terdholimi oleh kaum Nasrani. Beliau berangkat sebagai rombongan pertama. Selama 4.5 bulan beliau di Ambon. Setelah itu beliau mendapat izin untuk berangkat ke Yaman
Pada 27 January 2001 beliau sampai di Dammaj Yaman, markas dakwah Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah. Beliau berangkat bersama istri dan buah hati beliau yang masih bayi. Sampai di sana Syaikh Muqbil sedang sakit dan dirawat di RS di Saudi . Sampai Syaikh Muqbil meninggal , Ust Afif belum sempat menimba ilmu dari Syaikh Muqbil.
Beliau belajar dari Murid – Murid Syaikh Muqbil diantaranya : Syaikh Yahya, Syaikh Abdurrahman al Adni dan yang lainnya dari para Ulama.
September 2004 beliau pulang ke Indonesia dengan mempunyai 4 anak.Setelah pulang sebentar ke mertua beliau di brebes , pada bulan syawal beliau kembali ke gresik. Di sana sudah berdiri Pondok Pesantren Al Bayyinah yang dirintis oleh kakak beliau Al Ustadz Abu Ilyas Agus Suaidi. Beliau bergabung sebagai pengajar di situ sampai sekarang.
Yang banyak mempengaruhi kepribadian beliau terkait pembawaan dan sebagainya adalah ketika di Pondok Pesantren Ihya’us Sunnah Degolan. Tidak hanya ilmu, tapi juga cara penyampaian dan gaya2 dalam berdakwah Ust Ja’far Umar Thalib lah banyak mempengaruhi pembawaan Ustadz Afifuddin. Beliau ketika masih di pondok Pesantren tersebut (pada th 1996) sudah ikut andil berdakwah. Beliau mengajar ke Klaten, Semarang, Cilacap dan beberapa halaqah di Yogyakarta.
Allahu A’lam, kurang lebihnya ana minta maaf.
Sumber : tanya jawab Kajian “ Kejujuran Dalam Berdakwah “ masjid Mujahidin Slipi Jakarta , 14 April 2013 dengan beberapa tambahan yang tidak mengurangi makna.
Pendidikan formal Beliau hanya lulusan Madarasah Ibtida’iyah (setara SD) di desa beliau di daerah Sidayu, Gresik, Jawa Timur. Setelah lulus, beliau melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTS/Setara SMP) Muhammadiyah di daerah beliau . Beliau sekolah di MTS tersebut pada siang hari sampai dengan sore hari, sedangkan pagi harinya beliau manfaatkan dengan belajar di pondok pesantren Al Furqon di Srowo, Sidayu, Gresik, Jatim yang diasuh oleh Al Ustadz Ainur Rofiq Ghufron yang saat itu baru berdiri 1 tahun, jadi beliau termasuk angkatan santri awal - awal.
Di Pesantren inilah beliau mendapat pendidikan A’datul Lughowi Dakwah 1 dan 2 selama 3 tahun dan lulus secara lancar. Rupanya hati beliau lebih condong ke Pesantren daripada sekolah formal, hal ini dibuktikan dengan beliau lebih memilih keluar dari MTS Muhammadiyah setelah menjalani pendidikan selama 1.5 tahun di sekolah formal tersebut. Pilihan beliau dengan berhenti sekolah dan lebih memilih belajar di pondok pesantren ini menggegerkan keluarganya dan sekolahan, karena beliau adalah orang pribumi (penduduk asli red.) yang sangat diharapkan oleh guru - guru _yang merupakan adik adik kelas dan teman – teman bapak beliau _untuk menjadi penerus muhammadiyah.
Setelah kelulusan di pesantren Al Furqon, di Degolan Kaliurang Yogyakarta berdiri Pondok Pesantren yang bernama “Ihyaus Sunnah” yang didirkan oleh Al Ustadz Ja’far umar Thalib dan yang lain yang membantunya. Pondok Pesantren Al Furqon dapat 2 jatah untuk dikirim ke Degolan. Akhirnya Ustadz Afif muda ini berangkat ke yogyakarta setelah mendapat izin dari keluarga meski awalnya diberatkan karena usia beliau masih terlalu muda untuk pergi jauh ke luar kota (yogyakarta) kala itu dan juga karena perintah Ust Ainur Rofiq.
Dengan bekal Tazkizah, nama besar Al Furqon _yang sudah dikenal dengan bahasa arabnya sejak dulu_dan tanda tangan Ust Ainur Rofiq serta memang berhasil lulus dalam tes awal, beliau akhirnya masuk pondok pesantren Ihya’us Sunnah sebagai santri termuda diantara santri – santri lain dari angkatan pertama santri di sana.
Selama 4 tahun beliau menyelesaikan pendidikan di sana dengan baik, ditambah ½ tahun juga bisa diselesaikan dengan baik, sampai akhir pelulusan tinggal 14 santri. Di jajaran pengajar di sana ada Ust Yajid Jawwas, Ust Muhammad Umar as Sewed. Setelah beliau lulus , beliau diminta menjadi asisten Ust Muhammad Umar as Sewed sebagai pengajar Tarbiyatut Du’at angkatan ke 2 bagian Lughotul Arob (Bahasa Arab) plus sebagai pengajar Tarbiyatun Nisa’ dengan usia yang masih muda. Akhirnya tahun 1999 beliau menikah.
Sebenarnya beliau ingin segera ke Yaman, akan tetapi diperitahkan ke Ambon untuk menolong kaum muslimin yang terdholimi oleh kaum Nasrani. Beliau berangkat sebagai rombongan pertama. Selama 4.5 bulan beliau di Ambon. Setelah itu beliau mendapat izin untuk berangkat ke Yaman
Pada 27 January 2001 beliau sampai di Dammaj Yaman, markas dakwah Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah. Beliau berangkat bersama istri dan buah hati beliau yang masih bayi. Sampai di sana Syaikh Muqbil sedang sakit dan dirawat di RS di Saudi . Sampai Syaikh Muqbil meninggal , Ust Afif belum sempat menimba ilmu dari Syaikh Muqbil.
Beliau belajar dari Murid – Murid Syaikh Muqbil diantaranya : Syaikh Yahya, Syaikh Abdurrahman al Adni dan yang lainnya dari para Ulama.
September 2004 beliau pulang ke Indonesia dengan mempunyai 4 anak.Setelah pulang sebentar ke mertua beliau di brebes , pada bulan syawal beliau kembali ke gresik. Di sana sudah berdiri Pondok Pesantren Al Bayyinah yang dirintis oleh kakak beliau Al Ustadz Abu Ilyas Agus Suaidi. Beliau bergabung sebagai pengajar di situ sampai sekarang.
Yang banyak mempengaruhi kepribadian beliau terkait pembawaan dan sebagainya adalah ketika di Pondok Pesantren Ihya’us Sunnah Degolan. Tidak hanya ilmu, tapi juga cara penyampaian dan gaya2 dalam berdakwah Ust Ja’far Umar Thalib lah banyak mempengaruhi pembawaan Ustadz Afifuddin. Beliau ketika masih di pondok Pesantren tersebut (pada th 1996) sudah ikut andil berdakwah. Beliau mengajar ke Klaten, Semarang, Cilacap dan beberapa halaqah di Yogyakarta.
Allahu A’lam, kurang lebihnya ana minta maaf.
Sumber : tanya jawab Kajian “ Kejujuran Dalam Berdakwah “ masjid Mujahidin Slipi Jakarta , 14 April 2013 dengan beberapa tambahan yang tidak mengurangi makna.
Langganan:
Postingan (Atom)
Himbauan
Popular Posts
-
BIOGRAFI SINGKAT Ustadz Afifuddin as Sidawy (Pengasuh Pondok Pesantren Al Bayyinah Gresik) Pendidikan formal Beliau hanya lulusan Mad...
-
NAMA DAN ALAMAT MA'HAD Ma’had An-Nur Al-Atsari Dusun Kedung Kendal RT. 13/04, Desa Sindangsari, Kecamatan Banjarsari, Ciamis Jawa...
-
NAMA DAN ALAMAT MA'HAD Ma'had Riyadhul Jannah Kp Rawa Ragas Rt 14/07 Desa Bojong Kecamatan Klapa Nunggal - Kabupaten Bogor ...
-
Biografi Singkat Al-Ustadz Abu Karimah Askary bin Jamal al-Bugisy Nama lengkap beliau adalah Askari bin Jamal Al-Bugisi. Beliau lahi...
-
Ta’lim Rutin Salafiyun Situbondo di bawah asuhan asatidzah antara lain 1. Al Ustadz Luqman Ba’abduh 2. Al Ustadz Abu Sa’id...
Sekapur Sirih
Arsip Blog
Label
Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary
Al-Ustadz Abu Karimah Askary
Al-Ustadz Ahmad Affandi
Al-Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi
Al-Ustadz Luqman Ba'abduh
Al-Ustadz Muhammad Afifudin
Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed
Al-Ustadz Usamah Mahri
Biografi Ustadz Salafy
Download
Gambar Dakwah
Info Dauroh
Jadwal Kajian Rutin Salafy Banten
Jadwal Kajian Rutin Salafy Jawa Barat
Jadwal Kajian Rutin Salafy Jawa Tengah
Jadwal Kajian Rutin Salafy Jawa Timur
Jadwal Kajian Rutin Salafy Palembang
Jadwal Kajian Rutin Salafy Riau
Kajian Rutin Sulawesi Tenggara
Ma'had Salafy
Ma'had Salafy Aceh
Ma'had Salafy Banten
Ma'had Salafy Jakarta
Ma'had Salafy Jambi
Ma'had Salafy Jawa Barat
Ma'had Salafy Jawa Tengah
Ma'had Salafy Jawa Timur
Ma'had Salafy Lampung
Ma'had Salafy Medan
Ma'had Salafy Riau
Masyaikh Ahlussunnah